Siput atau Bayi atau Aku yang Tidur
Satu-satunya rumah yang tersisa adalah tidurku. Diluar itu, badai—dan bayangan-bayangan yang mengejar diri sendiri. Aku tidak lagi menunggu. Jendela telah kehilangan cahaya. Langit-langit dan atap dan langit dipenuhi perjalanan dan ketakutan dan bandara.
Kuinginkan ini: selimut warisan ibuku adalah cangkang dan aku melunak jadi bayi. Sudah lama aku jatuh cinta pada hal-hal yang bisa mengajariku mengerti cara berhenti. Telingaku tersumbat dan lamat-lamat cuma kudengar kalimat selamat tidur dari dalam diriku yang baru kembali.
Aku siput dan aku bayi dan aku diselaputi tidur yang damai. Kumakan mimi-mimpiku: kita dan perih lain yang kita kira masa depan dan semua yang cuma andai.
...