Archive for July 2016

adakah yang lebih menyakitkan daripada dua jiwa yang ingin namun tak bisa?

/rindu yang entah apa namanya ini/

aku rindu.
pada jiwa yang kian jauh tak terjangkau,
pada hati yang hangat ditengah hujan,
pada mata yang teduh ditengah panas,
pada beribu-ribu detik yang lalu,
serta pada diam yang semakin panjang...

jarak-jarak ini semakin menjauhkan,
                                  menyiksa,
                                  perih.

dan entah,
kali ini,

rindu tidak memaksa bertemu,
namun tabah pada doa yang bertaut
pada heningnya sujud.

padamu,
wahai cinta yang salah waktu.



Ujung Mana Lagi yang Harus Kita Terka?

Semua terasa semakin salah.


Ketidaksengajaan ini jatuh pada waktu yang salah, mungkin.

Atau justru kitalah yang salah.

Ku kira semua ini akan membaik bersama waktu,
nyatanya memburuk, bahkan rentan jatuh.

Nyatanya, di atas sana, 
seseorang sedang berdiri tegak,
hatinya ragu,
tangguh namun rapuh,
menatap harapan yang tak kunjung digelar
dan sempat dibangun oleh asumsi-asumsi.

Semua ini semakin tidak jelas
dimana ujungnya,
bagaimana akhirnya,
dan siapakah kita pada akhirnya?

Kamu terus berjalan
dan memaksaku ikut
menyusuri benang-benang yang tiada akhir,
hingga;
"ujung mana lagi yang harus kita terka, sayang?"