Archive for 2013

Indonesian Mum Day!

Today is December 22nd! Selamat hari ibu, para ibu dan calon ibu di Indonesia! 


Mamaku memang wanita paling hebat sepanjang masa yang pernah kutemui. Wanita dengan kelelahan yang sering ia sembunyikan. Mama yang rela lelah untuk riwa-riwi, sana-sini, demi menjemput anak-anaknya dari sekolah. Mama yang diam-diam mendoakan anak-anaknya supaya menjadi anak yang sukses dunia dan akhirat. Mama yang dengan suksesnya membuatku rindu dengan masakannya.

Mama terkadang memang menyebalkan atau sok tau atau menjengkelkan atau apalah, tapi membencinya adalah kelemahanku. Ia tau yang terbaik untukku, tapi aku sering terlalu egois menyangkanya ingin membuatku terjatuh. Selamat Hari Ibu, Mama. Thank you for being my super protector, best friend, and chef for over 17 years! mucholovva!<3

"Dan tembokku akhirnya pun runtuh bersama harapan yang pernah menggantung pada ranting palsu, digantikan oleh yang diam-diam menyokong harapanku."

Sujudku, Sujud UntukNya -

Bagian favoritku saat sholat adalah sujud. Sujud saat sholat jelas banyak manfaatnya, baik manfaat buat tubuh maupun mental. Dari sekian deret manfaat sujud, aku paling ngerasain manfaat buat mentalku. Aku bukan orang yang tau kinds of sujood, but all i know, sujood is the best healer for our psychology.


Pertama, saat sujud, aku ngerasa tenang yang luar biasa (ini beneran). Rasanya, tuh, semua beban diangkat sementara. Masalah yang numpuk berbulan-bulan ditarik dari tubuh. Seems like diberi waktu luang untuk merasakan ketenangan walaupun it doesnt last forever. Gimana pun kita harus balik ke masalah kita masing-masing, toh? Aku yakin banget Allah ngasih kita masalah untuk diselesaikan, bukan diacuhkan. Dengan sujud, Allah ngasih kita hadiah ketenangan dan kelancaran dalam berpikir jalan keluar. Entah ini sugesti atau bagaimana, yang jelas, setelah bangkit dari sujud, semuanya terasa enteng, plong. Mikir pelajaran lancar, mikirin kamu juga lancar (eh, bagian ini abaikan aja-,-).

Sujud juga bikin aku yakin kalo aku ga pernah sendirian. There is always someone who will listen to your fear. Dalam konteks ini, yang jadi 'someone'nya adalah Allah. Kalo kata anak-anak jaman sekarang sih, He always listen, always understand. Dia pasti denger semua keluh kesah umatNya, walaupun ngga jawab doa-doa kita secara langsung. Allah punya cara menarik untuk menjawab doa-doa kita, melalui kejutan-kejutan kecil yang jarang kita perhatikan. Bahkan terkesan terabaikan. Buat kalian yang ngerasa, "Aku ga punya temen buat curhat :(", jangan salah. Kalian masih punya sajadah untuk bersujud dan punya Allah untuk diajak 'ngobrol' tentang apa aja.

Kedua (semoga ga bosen bacanya), sujud adalah satu-satunya sikap yang ga bikin darah rendahku kambuh. Biasanya sih kalo posisi kepala udah lebih rendah daripada anggota tubuh yang lain, begitu bangkit, pusingnya bukan main. Lingkungan sekitarku biasanya jadi gelap sebentar, lalu kembali normal. Tapi yang bikin gatahan itu pusingnya. Beda dengan sujud, walaupun sikap kepala lebih rendah daripada anggota tubuh yang lain, pusing itu ngga muncul sama sekali. SA-MA-SE-KA-LI. Itu yang masih bikin aku heran sampai sekarang.

Aku sadar, selain sujud untuk mendapat pahala dariNya, kita juga dapet bonus plus plus yang pastinya berbeda tiap orangnya, khususnya untuk kesehatan kita sendiri. Dan memang, sujudku untukNya dan untukku.

nowhere-

and now i find you nowhere, even in my deepest heart.
i keep looking for you but nothing.
i try to feel you, but no one.
the whole space are screaming your name, but you don't listen.

#HujanHariIni

1 Desember 2013, Pukul 17.14.

Hujan hari ini turun sama seperti beberapa hari yang lalu, sekitar pukul 5 sore. Dingin yang merasuk kulitku semakin berkoloni, tetapi mataku tetap terpaku pada layar. Aku mulai terbiasa menerjemahkan keadaan ke dalam kata-kata walaupun wajahmu lah yang menjadi keadaanku.

Butiran air hujan entah mengapa membentuk wajahmu dengan sempurna. Membuatku merindu begitu dalam menghujam tanah bersama air hujan. Menembus lapisan tanah paling dalam, dan hilang dari kerak bumi. Dan kau tak akan pernah melihat sebutir pun.


sexiest man alive!

i heard an issue about Adam Lavine who won as a sexiest man alive 2013 haha! yes, i admit that he is sexy in body and his voice (everybody knows that). BUUUUUTTTT, i have my own sexiest m(e)n alive! I have two, by the way. hahaha here they are!

1. As the runner-up, i have a sexiest rapper alive. Armando!




The man in left side named Pitbull. I love this rapper soooooo much! i love his songs too, of course. His songs are great and easy listening. I love his spain accent! it's cute><
i love his bald-head too haha!

TCHU  TCHU  TCHA !










2. And as the top-winner is.... Justin Timberlake!



This guy has beautiful eyes i ever seen! The sexiest moment of him is when he wore a white tuxedo and sang many songs on the stage! YOU ARE THE KING OF THAT STAGE, DUDE!!!><

You know, although his songs in his newest album (The 20/20 Experience) take more than 5 minutes for one song, he made it perfectly-dont-make-the-listener-get-bored.

Not only can sing with all his perfection, he can dance either. And it's not bad at all. ><


Strawberry bubblegum   Don't hold the wall Suite and tie Mirror  Spaceship coupe

sincere-

Hours ago, my friend asked me something about college. She asked "according to you, if i choose medicine faculty at unair, is it too excessive for me?". Then, i said "impossible is nothing, right?". She replied "yes, you're right."


Why could i say so? because i have a high dream either. Since i was in elementary school, i was dreaming to be one of ITB's student. The first college i knew was ITB, fyi. I didn't even know what unair is (yet it is in my city). eventhough i know much colleges now, my dream doesnt change anyway. 

"ITB? masuk sana kan susah!" "serius mau masuk ITB? biayanya kan mahal!" "Gila, ITB?! kalo kamu anak SMALA sih gampang aja!" "ITB banyak saingannya, berat-berat lagi!" They say. I actually dont give any attention on that words, but they always ask me that way. Fabulously, it doesnt make me change my mind (like i told you before). It even make me stronger and get more motivated to prove to them that i can. I'll prove to you all who say so, that you guys are wrong, TOTALLY WRONG!

I am not a student of a favourite or popular school. I am just one of hudreds students of high scool which is its students dont really get passionated to get best scores. Just a normal school, with some normal teachers and abnormal (and crazy) friends.

I believe in my self and Allah who always gives His best for me. I believe that He hears all my prayers, my hope, my everything. Stay in a positive way and always pray to God are the key. Allah already created my destiny there, and i am just trying harder here.

All i have to do for know are try harder, pray, believe, and being sincere all the way. 


p.s. : sorry for my bad grammars, i am still a beginner//

Today is 15th November and the end test is about a couple weeks left. 2 weeks isnt that long, fyi. I dont know, is time really goes fast or time pushes me into the future faster than normal? oh, i think the first statement is mostly right. Lately, i feel like a day isnt 24 hours again (or it is, but the second hand on the clock turns fast?).

After the end test, i'll have some intensive courses for UN and SBMPTN soon. Strategy must be ready for that fight and alhamdulillah i've got some (not really) great strategy. Sometimes, i wonder that i'll be the first student from my high school to continue my study in ITB. It would be great, right?

But, there is something depressing me. I wont (i mean not as often as when we're in high school) go out in saturday night with my best friends anymore. I will miss the moment when we went to house of sampoerna until (almost) midnight, how we spent 20k at Brum Cafe for a plate of icy pancake and a cup of hot choco, going to cinemas, or just going around the town.

I love my friends in IPA 2 (Expost), they are crazy and have many ways to make a whole class laughing! They are great, funny, kind, care, and great great great! I remember how i hated this class in the first week of school because there were my ex and his fan (at that time), FYI! I thought it would be worst class i ever entered. but, i was wrong. I even having great friends in this cool class (though he is still there). but no, i didnt focus on talking about my exboyf (and his fan), but it told you how life is totally fair when you feel it's not.

i am just not ready yet for the graduation which is less than 5 months:'(


Look at our faces! lol


from left to right : Onny, Adam







"walaupun mereka hanya menyodorkanku siluetmu, aku pasti tau kalau itu kau."

Rasuk.

Aku jatuh cinta pada seorang lelaki. Dekat, tapi terasa jauh. Aku hanya bisa menikmati matanya. Dan karena mata itu, aku jatuh cinta. Tidak, matanya tidak indah--kata temanku. Warna matanya juga bukan warna favoritku--biru. Aku tidak jatuh cinta pada bentuk matanya ataupun warnanya. Tetapi, pandangannya. Aku selalu mati gaya karena pandangan. Sesuatu yang menurut orang lain, ah, biasa saja! Tetapi, bagiku, pandangannya dapat membuatku berguling girang sendirian, sementara ia bersembunyi dibalik kabut. I love the way he stares at me. Ada rasa yang menggelitik perutku saat ia menatapku. Ada esensi yang membuat cita rasa tatapannya menjadi berbeda.

Baik, aku juga mencintai senyumnya (maaf aku berbohong, padahal aku bilang aku hanya mencintai matanya). Senyum yang sepertinya dibumbui rasa malu, tetapi lucu. Manis. Senyum yang mungkin hanya aku dan dia yang tau. Ruang beserta makhluk-makhluk lain terasa luntur bersama waktu, menanggalkan kita yang bertukar senyum.... lalu kembali lagi ke dunia nyata, dimana tiada seorang pun menyadari hal itu.

ZIPPPP!

that feelings when...

you will never know how i feel when he gives me his prettiest smile. oh, thanks for charges my mood up! 

those feelings when i catch his sight when he stares at me (accidentally or not). After counting the times, i realized that we stare each other eyes-to-eyes in at least 20 secs. haha, actually i dont really count it:))

"jika aku mengatakan bahwa aku biasa saja jika berada didekatmu, itu bohong."
tentu saja seluruh tubuhku bergetar hebat saat mendengar nama itu--namamu. sel-sel otakku berlompatan menghasilkan lompatan listrik kecil yang merambat hingga seluruh tubuhku. gila. berada beberapa sentimeter dari permukaan kulitmu saja membuat jantungku memompa darah lebih cepat. mataku kaku. tidak berani menoleh, apalagi menegur. maaf, aku tidak bermaksud begitu. aku hanya terlalu gugup.

aku tidak pernah percaya bahwa aku akan se-gugup ini berada didekatmu, walaupun aku terlihat... biasa saja.

bayanganmu hilang seiring lagu ini berakhir, lalu muncul lagi di lagu yang lain.

what are you—i mean who are you? why are you walking through my songs?

Firasat-

Hari ini matahari bersinar lebih cerah dari biasanya, lebih sejuk dari biasanya, dan tampaknya lebih ceria dari biasanya. Entah mengapa, rerumputan sepertinya menari sesuai tempo lagu yang kudengarkan melalui iPodku. Angin semilir menyapu rambut yang dikuncir rapi oleh mama.

Tampak seorang pria dengan kaos Polo-nya yang kelabu. Rambutnya yang sudah lumayan gondrong ikut tertiup angin. Ia duduk membelakangiku. Sepertinya aku kenal.. tapi siapa?

Lelaki itu menoleh. Tidak, ia tidak tersenyum. Ia juga tidak tampak seperti guru fisika yang sedang darah tinggi. Lelaki itu sedang bersedih, sepertinya. Mata itu seperti menyuruhku untuk mendatanginya... dan sepertinya aku ingat tatapan ini. Tatapan yang aku harapkan sejak dulu, tatapan tanpa acuh. Seakan-akan ia menginginkanku--tatapanku. Kaki yang semula terpaku, akhirnya melangkah tanpa komando. Aku menghampirinya? aku menghampirinya!

Kemudian, aku duduk di sisi kanannya. Aku harap ia menoleh lalu tersenyum. Alih-alih menoleh, bahkan sepertinya ia tidak menyadari kedatanganku. Kami terdiam selama beberapa saat, tidak ada gerakan tangan sekalipun. Ia memulai gerakan duluan, dengan membuang muka ke sisi kirinya. Aku menoleh, memperhatikan reaksi terhadap diam. Aku bingung, di otakku berputar-putar banyak pertanyaan. Aku harus berani mengatakan sesuatu, apapun!

"Ada apa denganmu?," aku akhirnya memberanikan diri. "kau tampak..." belum sempat aku melanjutkan kata-kataku, tiba-tiba ia menangis.

Tangisan yang lebih dalam dari yang pernah aku tau tentang lelaki. Aku tau bahwa lelaki cenderung menyembunyikan perasaannya walaupun ia tak benar-benar bermaksud menyembunyikannya. Aku bingung, tapi tidak panik. Seakan kubiarkan saja tangisan itu mengalir di pipinya. Aku seharusnya tahu, tapi apa?

"Apa yang terjadi?" aku berbicara lagi, memegang pundaknya.
Dia terus saja menangis, tanpa suara. Aku juga tidak yakin apakah dia benar-benar menangis atau sekedar meneteskan air mata.

------------------

"BHAAAAA!!!! Bangun weyyy!" aku merasakan tubuhku diguncang oleh beberapa tangan--mungkin banyak orang.

Tubuhku terasa sangat lelah dan malas. Darah tinggiku mungkin saja muncul ditengah keributan orang-orang ini, pikirku. Setelah beberapa saat, aku tidak merasakan apa-apa. Oh, mungkin mereka sudah pergi, syukurlah. Mataku masih menutup, namun aku sudah sadar.

e - to be continued..

musik tidak ada yang sembarangan. tidak akan pernah. bagaimanapun musik diciptakan, ia tidak akan pernah sembarangan. butuh penghayatan dan pemahaman tingkat tinggi untuk menciptakan musik. terkadang, musik yang baik bukan dikomposisikan dengan sengaja. malah yang tidak sengaja mengalun di kepala komposer (atau siapapun) akan menjadi musik yang hebat.


saya memang bukan komposer atau musisi atau seniman, atau apapun namanya. saya bahkan tidak bisa memainkan alat musik apapun, kecuali pianika hahaha. saya juga tidak pandai menyanyikan lagu dengan merdu seperti Celine Dion atau kawan-kawan sepantarannya. saya juga bukan seseorang yang berminat mendalami musik. saya cukup sebagai pendengar. saya bukan juga pendengar yang tahu semua band atau penyanyi atau siapapun itu yang menghasilkan musik. saya suka musiknya karena nyaman ditelinga, bukan karena siapa penyanyinya.

saya adalah manusia yang menjadikan musik sebagai kebutuhan pokok, bukan sebagai pemberat memori eksternal telepon genggam. bukan dimainkan hanya ketika ada panggilan masuk. 

saya tidak tahu apa yang orang lain rasakan saat musik menggetarkan gendang telinga mereka. yang saya rasakan adalah seluruh saraf otak saya terkoneksi. tiba-tiba saja banyak pikiran yang berputar-putar di otak saya. banyak sekali ide-ide cerita yang berlompatan. banyak sekali semangat yang terbakar untuk melakukan hal yang positif meskipun musik itu bernada sedih. 

apalagi jika yang saya dengarkan adalah musik instrumen, tanpa syair. lebih sederhana, namun ampuh. lebih berdurasi lama, namun tidak membosankan (padahal saya tipe orang yang mudah bosan). saya tidak tahu mengapa banyak orang yang tidak menikmati instrumen. padahal banyak juga penelitian yang mengatakan bahwa instrumen lebih memudahkan kita dalam berpikir dan membuat pikiran kita lebih rileks. dan memang itulah yang saya rasakan.  

our eyes just met for a second, but—you know—you made my day ツ

"Dia yang mencipta tujuh langit berlapis-lapis, Tidak engkau lihat pada ciptaan Allah suatu cacat pun, pandanglah lagi, adakah kau lihat ada retak di sana ? Lalu ulangi pandanglah sekali lagi, niscaya pandanganmu akan tunduk takluk. " [QS. Al Mulk 67:3-4]

saat ini sudah pukul 00.23 dini hari. udara di kamar tidurku mulai dingin dengan bantuan air conditioner bersuhu 21 derajad celcius. jujur, aku mulai kedinginan. peneranganku sudah berganti kepada lampu meja belajarku--dan layar monitor laptop. ya, aku masih terjaga. keadaan ini mendorongku lebih kuat--untuk menulis. aku tidak berharap ada yang membaca. aku hanya ingin mengungkapkan apa yang mungkin tidak ingin orang lain dengar. so, blog, listen to me.

Beberapa menit yang lalu, aku baru saja selesai menonton sebuah film Indonesia berjudul Rectoverso. Film ini merupakan gabungan dari beberapa kisah yang inspiratif. Dari 1 jam 20 menit film itu, aku mendapatkan 2 pelajaran penting. Pertama, kita hanya perlu menerima apa yang terjadi. Selama ini, aku banyak mengeluh dengan apa yang terjadi. Aku merasa diperlakukan tidak adil, dilupakan, dijadikan perkecualian. Tidak tau oleh siapa. Marah, kecewa, sedih, pada diri sendiri. Menyalahkan keadaan, bersumpah-serapah, semuanya terlakukan begitu saja. Terkadang, apa yang terjadi pada hidup kita--yang kita keluhkan--justru merupakan hal terbaik yang memang harus terjadi. Tidak, jika semuanya malah dirasa semakin buruk, itu hanya ilusi. Hal yang harus kamu lakukan adalah melepaskan. Apa yang dilepaskan? beban. Beban untuk melakukan sesuatu agar semuanya tampak baik-baik saja dan berada di jalurnya. Biarkan Tuhan menyelesaikan dengan cara ajaibNya. Akhir-akhir ini aku mulai menyadari keajaiban. IT IS REAL! ia kadang datang dengan sangat lembut, hingga kita tidak menyadarinya.

Kedua, alam semesta berhubungan, tidak ada yang kebetulan. Semua kejadian di bumi dan alam semesta sudah diatur. Keteraturan alam semesta yang tidak amburadul dan ternyata sangat rapi merupakan salah satu bukti jika alam semesta saling berhubungan--terikat. Ada seseorang yang pernah bilang bahwa kepakan sayap kupu-kupu di Tokyo dapat menyebabkan badai topan di New York. How great! It seems unbelieveable, but you know... it happened, right? Aku belum merasakan maksud dari beberapa 'kebetulan' yang terjadi di sekitarku. Mungkin memang bukan sekarang waktunya untuk terjadi, but i believe it will happen soon. Terlalu memusingkan jika kita memikirkan kebetulan-kebetulan ini, terlalu banyak, terlalu kompleks.

FYI, post ini selesai sekitar 23 jam setelah aku menulis baris pertama post ini. Ga penting sih, tapi gapapa lah hahaha(?)
BONUM NOCTEEEEE!><

RAMADHAN!!




HEIHOOOO!!
sudah masuk bulan suci ramadhan nih, buat siapapun yang lagi baca artikel ini (walaupun kayanya gaada yang baca) elda minta maaf lahir dan batin yaaak!:3 maafkan kesalahan yang kusengaja atau tidak kusengaja. ya... kadang manusia suka khilaf ngomongnya asal ceplas-ceplos, but at the end we have to end up like this. saling memaafkan memang mudah diucapkan, tapi memaafkan kesalahan hingga kesalahan terkecil--sangat susah. sering orang bilang "iya aku maafin.." atau "sama-sama ya.. (re: minta maaf)" but you know, they dont really forgive you. 

ya.. mau dia maafin kamu atau enggak, itu bukan jadi urusan kamu lagi. yang penting sudah minta maaf dengan sungguh-sungguh, ikhlas dari lubuk hati terdalam yekaaaan;)

MARHABAN YA RAMADHAN! :-)


cold-war.

"Hiyaaak, perang dingin antara batin dan pikiran mulai memanas bungggg!"

haha hai! no, no, it was not a joke. sampai aku menuliskan kalimat inipun perang masih sengit. bisa dibilang ini adalah self-war. sengit. kedua pihak selalu tidak pernah bosan memperjuangkan kemenangan. mereka berdua benar-benar menguras tenaga ku. akhir-akhir ini Pikiran-lah yang menjadi pemenang. and it isnt goes better.

aku tidak terbiasa melampiaskan keadaan yang kualami kepada orang lain. just my self, and my notebook--and my blog of course. perasaan jengkel, marah, kesel, sedih, terkadang ikut luntur bersama untaian kata tidak karuan yang aku tulis disini. 'takut' adalah hal paling sederhana yang mengacaukan pikiranku. i dont even know why i do afraid of being afraid. klise, emang. tapi gimana lagi? aku sudah berusaha untuk nggak takut, tetapi hal itu selalu terjadi.

aaah gatau, deh. tanggul emosiku sudah longsor. thanks for being there, Blog. much love xx

when laughing is just a mask to cover up the real feeling..


Ada beberapa hal yang memang lebih baik disimpan sendiri daripada harus dibagikan kepada orang lain. Biasanya hal itu lumayan berat dan super-rahasia. Aku sendiri lebih nyaman menyimpan banyak hal sendiri. Aku sering kali menganggap hal itu aib lah, memalukan lah, tidak penting lah, dan banyak hal bodoh lain yang kuciptakan sendiri. Pernah kesel sama sikap sendiri? PERNAH! Aku benci sikapku yang terlampau tertutup ini, niat untuk berbagi kepada orang lain--bahkan sahabatku--memang sudah menggebu-gebu, namun tidak pernah berhasil keluar dari kandangnya. Paling-paling aku melampiaskan pada tulisan-tulisan penuh pengandaian. Lelah. Tapi, terkadang aku menyukuri hal ini karena memang ada beberapa hal yang tidak perlu diungkapkan atau ditahan sementara.

Berpura-pura bahagia memang bukan hal yang mudah. Apalagi dengan membohongi diri sendiri yang kurasa adalah dosa besar. Membohongi seluruh organ agar tidak melakukan apa yang kita tutup-tutupi. Tetapi sel-sel didalam tubuh kita tidak bisa diajak berbohong, mereka tahu mana yang bohong mana yang nyata. Apalagi mata. Organ tubuh manusia paling jujur dan tidak bisa dibohongi. Jika kamu merasa janggal dengan seseorang, selami tatapannya dan kamu akan temukan jawabannya.

-e-

Kisah di Sebuah Pantai-

Pijakan kaki yang kaku ini meninggalkan jejak yang cukup panjang disepanjang bibir pantai, dan...
Aku masih memegang tangannya. Cahaya matahari yang sebentar lagi tertidur dibawah laut segera mengguyurku dengan sinar emasnya. Semilir angin sore yang lumayan hangat, malu-malu mencolek kulitku.

Do you know, guys? It feels greaaaaat! Greater than everything in 'da world! Ooooh, i am so exited!

"Kau tahu? Jika aku Dewa Neptunus, takkan ku biarkan manusia-manusia serakah datang kemari, karena mereka hanya perusak." Dia membuka pembicaraan, setelah sekian lama yang kudengar selama perjalanan ini hanyalah suara ombak yang rewel ingin dihiraukan.

"Aku tahu. Dan jika aku-adalah-aku, maka aku takkan membiarkanmu serakah karena tidak mau berbagi dengan manusia serakah lainnya," Aku tersenyum lalu mencolek hidungnya. "karena pada dasarnya semua manusia adalah serakah, sayang."

"Tapi aku tidak serakah.." Dia langsung menoleh dengan tatapan penuh keheranan. Aku suka sekali tatapan itu.

Aku kembali menatap hamparan ombak di sisi kiri tubuhku. Suara ombak-ombak ini menggetarkan gendang telingaku, memaksa untuk didengarkan.

"Aku baru saja mendengar sesuatu yang mengejutkan kemarin." Pandanganku ditarik kedalam matanya, dalam-dalam.

"Boleh aku tahu?" Ia menggapai tanganku, membalas tatapan.

"Seorang pria tampan di kelasku ternyata diam-diam menyukaiku," Ia tercengang, pandangannya kabur entah menatap siapa. Mungkin pasir--yang sejak tadi membisu. "bagaimana menurutmu, sayang?"

Kita berhenti berjalan lalu duduk diatas gundukan pasir putih. Ia masih diam.

"Apa yang membuatmu berpikir terlalu lama? Bukankah itu pertanyaan yang mudah?" Aku tau apa yang akan dia katakan terhadap pertanyaan yang sebenarnya tidak terlalu perlu dijawab.

"Bodoh. Tentu saja aku takkan membiarkan pria itu merebutmu!"

"Aku tidak bilang jika dia akan merebutku," Aku menata kembali kata-kataku. "aku hanya mengatakan bahwa dia menyukaiku. Bukan mencintai. Kau bahkan berpikir terlalu jauh." Tawaku pecah, lalu berhenti karena ia menatapku heran. Lalu tak berselang lama, ia tertawa lebih keras dari tawaku. Manis sekali.

"Dasar serakah!" Aku menepuk pundaknya lembut, lalu menyisir rambutnya dengan jemariku... lalu menggapai genggamannya lagi.

Begitulah kami, terus berjalan di tepi pantai menantang matahari. dihibur ombak yang terus bernyanyi sambil menari riang, hingga sang surya bersembunyi dibalik cakrawala senja.

             -e-



karena sesungguhnya mencintai dalam diam tidaklah pernah indah.-

...
Aku bisa merasakan suhu kamarku mulai menghangat.
Mimpi-mimpi sisa tadi malam masih mengapung di pikiran sadarku.
Aku ingat ada sebuah kastil menjulang tinggi dengan pilar-pilar megahnya.

...
Mataku masih terpejam. Perlahan kurasakan kilau kuning keemasan menyirami kelopak mataku.
Kutarik selimutku hingga dahi.
Aku sudah tersadar walau masih terpejam!

...
Sayup-sayup terdengar suara parau seorang pria mengusik telinga.
"Hei, ayo bangun!"
Aku menanggapi dengan deheman saja. Mataku masih berat untuk dibuka.
Ia menarik selimutku. Lalu kutarik lagi selimutku hingga menutup seluruh tubuhku.
"Kalau tertidur terus, kapan matamu akan melihat pria tampan dipagi hari?"

Mataku terbuka, masih didalam selimut.
Ia berkata lagi, kali ini sepertinya lebih dekat dengan telingaku,
"Wanita cantik tidak akan membiarkan tubuhnya terbaring hingga fajar berada tepat diatas kita."

Aku membuka selimutku, lalu bangkit.
HA!

...tidak ada siapa-siapa.

indahnya mencintai dalam diam, saling bertukar pandangan tanpa ada seorangpun yang tau ;)

shortest dream

ada kalanya ketika huruf-huruf beterbangan tanpa pola-diudara
mereka-mereka yang mengontak jiwa akhirnya bergandengan menyatu
memindah-mindah diri mereka menjadi rangkaian penyejuk bahkan penghancur
merasuk sanubari hingga dasar terdasar
mengirim sinyal pada otak, lalu...

"HA? APA?" lalu aku terbangun.

-

cahaya matahari malu-malu menembus jendela, semilir angin tertahan pada kaca, cintamu melambai parau semakin jauh,
...dan langit masih mendung...

hai neptunus,
hari ini dia muncul dimanapun mataku menyorot
dia masih sama seperti beberapa bulan lalu...
masih saja mungil^^ 

jujur, aku tidak berani menatap matanya...
aku takut..
bola mataku selalu ingin menatap ke arahnya,
namun emosiku menariknya berlawan arah

tapi pada akhirnya semua kembali,
rinduku menumpuk... lagi.

akhir-akhir ini pikiranku lagi kacau. semua folder pikiran berhamburan gak karuan. mereka seperti mengamuk dan mencampur-adukkan diri mereka sendiri kemudian saling memisahkan.
semua pikiran, memori, emosi, bercampur tanpa instruksi. aku bingung.

Aku pingiiiiin banget ceritain semuanya, ke siapapun. SIAPAPUN.
tapi jujur, (lagi-lagi) aku bingung. ini semua jadi beban berat buat otakku, dan tentu saja buat mentalku.
aku ga tau harus mulai dari mana. semua terasa kusut. bahkan aku gak tau apa yang aku pikirkan.
untungnya aku ga kehilangan kendali emosi. untungnya. sangat sangat untung.

jadi orang yang berwatak tertutup kaya aku gini emang nyimpen terlalu banyak cerita.
aku bukan tipe orang yang dikit-dikit curhat. biasanya kalo masalahnya gede banget baru cerita,
atau paling enggak udah nyampe klimaksnya walaupun masalahnya ga gede banget.
fyi, ini BURUK BANGET. bahaya. semua orang bisa salah paham karena kita telat menceritakan masalah.
semua orang juga bisa beranggapan macem-macem kalo ga cepet-cepet bikin "conference pers" buat
jelasin semuanya.
aku pingin jadi orang yang sedikit terbuka sama orang lain, minimal sama sahabat atau.....orang tua.
tapi semuanya butuh proses, dan ini sangat panjang. daaaaaaaan, saya belum merasakan progressnya.

yaaaaaaa, hidup itu misteri. kita gatau gimana orang lain menilai kita. bagaimana oranglain menilai pribadi
kita. gimana semua orang menganggap kita. atau gimana hidup kita bakal berakhir.

post kali ini berantakan, ya? hehehe. maaf yaaaa. ini sesuai banget sama jalan pikiranku menit ini. semuanya acak-acakan. semuanya berantakan. aku selesaiin dulu post dini hari ini, takutnya makin ga karuan.

selamat malam, kamu. mimpi indah.-
-e- 

ke-ti-ka.

ketika kereta api tidak membutuhkan rel-relnya lagi
ketika pesawat terbang rendah diatas kepala manusia
ketika mobil-mobil tidak lagi menjejakkan ban mereka pada tanah
ketika kapal laut tidak lagi mengapung dipermukaan laut

ketika seluruh gedung dibangun menembus awan
ketika peperangan tidak lagi dilakukan oleh sesama manusia
ketika suara hujan tertutup suara deruman mesin
ketika manusia dibuat dengan kloning gen



tidak semua benda langit yang terlihat terang berkelap-kelip adalah bintang yang bersinar dengan sinarnya sendiri.

listen me, not solve it.

dulu aku pernah denger bang arief (@poconggg) pernah bilang kalo pada dasarnya semua orang ingin didengar. dan aku setuju banget. 

Buat aku, sahabat yang baik bukan orang yang bisa nyelesaiin semua masalah sahabatnya. Sahabat yang baik justru orang yang mau mendengarkan cerita-cerita kita, apapun itu. Sahabat juga orang-orang yang menanggapi cerita kita dengan ikhlas, tanpa paksaan. Menanggapi bukan dalam arti mencarikan kita solusi, hmm... lebih ke "tanggapan yang meyakinkan dia kalau kita dengerin cerita dia dari awal sampe akhir".
Fyi, satu-satunya yang bisa nyelesaiin masalah kita, ya cuma kita sendiri. Kalau mau minta bantuan, minta sama Tuhan. Best friend isnt a Lord who can solve all your problems, dude. Dan saya pribadi lebih suka didengarkan daripada meminta mengharap solusi.