/// tidak cukup

dua ribu maaf yang diikat satu sama lain memang tidak akan pernah cukup, kata Dia. 
Pun kata ku. 
Sudah ratus-ribuan maaf diantara kita, namun aku masih saja jatuh pada jiwa yang salah. 
Aku tidak tahu apakah jiwamu yang salah, aku yang salah, atau kita yang tidak akan pernah benar? Manusia sibuk mencari pembenaran, sedangkan kita membiarkan semua rasa ini memang salah, dibiarkan bersalah sampai salah satu dari kita sakit hati. 


Lalu muncullah "maaf-maaf" itu. 
Maaf yang sudah tidak bergejolak lagi, yang hanya angin lalu.

maaf apa lagi yang kita butuhkan, Dia?